Home

Di banyak tambang di Indonesia, data hasil survei sering kali tidak konsisten antar shift atau antar periode pengukuran. Misalnya, perbedaan volume overburden antara data survei lapangan dan laporan produksi bisa mencapai 5–10%, menyebabkan ketidaktepatan dalam evaluasi kinerja tambang dan perencanaan selanjutnya. Permasalahan ini umumnya terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap tahapan pengolahan data survei yang benar, validasi hasil, serta penyajian data yang sistematis. Jadi mengapa training ini penting? Latar Belakang Data survei merupakan fondasi penting dalam kegiatan pertambangan, mulai dari perencanaan, perhitungan volume, hingga evaluasi operasional tambang. Ketepatan dan akurasi data survei sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya dan keputusan teknis di...

Sebuah perusahaan tambang nikel menghadapi perbedaan signifikan antara hasil eksplorasi dan estimasi sumber daya akhir. Setelah ditelusuri, masalah utama terletak pada validasi data bor yang kurang akurat dan pemilihan metode estimasi yang tidak sesuai. Melalui pelatihan ini, peserta akan mempelajari cara mengelola data eksplorasi, menerapkan teknik geostatistik yang tepat, serta meningkatkan akurasi model sumber daya agar keputusan investasi menjadi lebih andal dan efisien. Jadi mengapa training ini penting? Latar Belakang Estimasi sumber daya nikel laterit merupakan tahapan krusial dalam menentukan potensi ekonomi dan kelayakan proyek tambang. Proses ini menuntut pemahaman mendalam mengenai geologi endapan, pengolahan data eksplorasi, serta penerapan metode...

Sebuah perusahaan tambang nikel di Sulawesi mengalami ketidaksesuaian antara hasil estimasi kadar dan data produksi aktual. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah metode sampling yang tidak konsisten dan kurangnya validasi data geokimia serta topografi. Akibatnya, model blok yang digunakan terlalu bias dan tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan. Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar bagaimana menghindari kesalahan tersebut dengan penerapan validasi dan analisis geostatistik yang tepat. Jadi mengapa training ini penting? Latar Belakang Banyak geologist hanya memproses data menggunakan berbagai software canggih tanpa memastikan apakah data tersebut valid atau tidak. Melalui topik ini, peserta akan mempelajari pentingnya proses data validation, bagaimana mengolah...

Pada 2022, aktivitas tambang di hulu DAS menyebabkan banjir bandang di area hilir setelah hujan ekstrem. Investigasi menunjukkan buruknya sistem pengelolaan limpasan dan tidak adanya prediksi perubahan neraca air. Model SWAT kemudian digunakan untuk menilai kontribusi aktivitas tambang terhadap aliran permukaan dan erosi. Hasilnya menjadi dasar revisi dokumen AMDAL dan desain penanggulangan yang lebih komprehensif. Jadi mengapa training ini penting? Latar Belakang Kegiatan pertambangan dapat memengaruhi kondisi hidrologi di area sekitar dan wilayah hilir. Karena itu, pemodelan hidrologi menjadi bagian penting dalam kajian AMDAL untuk memahami perubahan respon air terhadap aktivitas tambang. Pelatihan ini berfokus pada penerapan model SWAT (Soil...

Kegagalan Bukan pada Tambang Bawah Tanah di Area Stoping Pada tahun 2023, sebuah tambang emas bawah tanah di Asia Tenggara mengalami keruntuhan lokal di area sub-level stoping. Awalnya, deformasi kecil pada dinding lubang dianggap sebagai efek normal dari kegiatan peledakan. Namun, dua minggu kemudian, sebagian hanging wall runtuh hingga menutup akses utama menuju level produksi.Investigasi geoteknik menunjukkan bahwa: Desain pillar terlalu kecil karena hanya mengandalkan pendekatan empirik tanpa validasi numerik. Nilai RMR yang digunakan tidak merepresentasikan variasi massa batuan di area kerja. Kebutuhan penyanggaan tidak dihitung berdasarkan redistribusi tegangan pasca-peledakan. Akibatnya, operasi berhenti selama 12 hari dengan kerugian produksi mencapai...

Tujuan Pelatihan Melakukan persiapan database schedulling pada Pit dan Disposal Melakukan pembuatan forecast tahunan berdasarkan studi kasus tertentu Memahami konseptual proses Mine Schedulling & Mine Sequencing Membuat beberapa opsi skenario penambangan berdasarkan constraint tertentu dengan menampilkan reporting berupa data produksi Waste & Coal, Coal Ekspose, Coal Inventory, dan distance penambangan Materi Pelatihan Membuat persiapan database Schedulling Pit & Disposal berdasarkan blockstrip dan elevasi tertentu di perangkat lunak Membuat forecast produksi berdasarkan kebutuhan alat yang akan digunakan Membuat format Mine Schedulling di perangkat lunak Menentukan target produksi yang akan dicapai berdasarkan studi kasus tertentu Membuat opsi penambangan ideal berdasarkan constraint tertentu...

Tujuan Pelatihan Memahami Konsep Dasar Risiko Geoteknik dalam Tambang Terbuka Batubara Mengidentifikasi dan Menganalisis Bahaya Geoteknik pada Lereng Tambang Terbuka Memahami Evaluasi dan Klasifikasi Risiko Berdasarkan Tingkat Keparahan dan Kemungkinan Kejadian Menentukan Strategi Manajemen Risiko yang Efektif dan Berbasis Teknologi Pemantauan Mempelajari Studi Kasus Kegagalan Lereng di Tambang Terbuka dan Pelajaran yang Dapat Dipetik Meninjau Regulasi dan Standar Keselamatan Terkait Risiko Geoteknik dalam Industri Pertambangan Materi Pelatihan Peran dan Tanggung Jawab Geotechnical Engineer dalam Tambang Terbuka Jenis dan Karakteristik Bahaya Geoteknik dalam Tambang Terbuka Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Lereng Tambang Terbuka Identifikasi Bahaya Geoteknik dalam Operasional Tambang Evaluasi dan Manajemen...

Tujuan Pelatihan Memahami secara mendalam parameter optimasi. Memahami parameter skenario. Mengetahui dan memahami alur optimasi. Mampu mengidentifikasi dan memilih skenario praktis. Mampu melakukan visualisasi dan pelaporan terhadap hasil optimasi. Materi Pelatihan Parameter Input: Dimensi Lereng, Harga Komoditas, Mining Cost. Break Even Average Grade, Break Even Cut Off Grade dan Cut Off Grade. Mining Cost Adjustment Factor; Processing Cost Adjustment Factor; Slope Region. Rock Type dan Overview Atribut Input. Revenue Factor, Best Case, Worst Case, Pit Shell. Pemilihan Skenario dan Reporting. Studi Kasus.

Apa yang Akan Anda Kuasai Menguasai metode pendekatan geologi forensik untuk membaca “jejak” penyebab longsoran. Memahami pola perilaku tanah dan batuan untuk menghasilkan desain yang aman dan produktif. Meningkatkan kemampuan dalam mengenali karakteristik longsoran guna pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Mempertajam keahlian dengan berbagai teknik analisis untuk menghasilkan desain optimal dari sisi keamanan dan profitabilitas. Materi Training Modul 1: Dasar Analisis Balik Faktor ketidakpastian (uncertainty) pada desain lereng tambang Konsep dasar analisis balik Alasan pentingnya melakukan analisis balik Alur metode analisis balik Modul 2: Analisis Balik dengan Pendekatan Geologi Forensik Konsep dasar geologi forensik Analisis balik pada longsoran lereng low-wall batubara...

Apa yang Akan Anda Kuasai? Membekali peserta dengan keterampilan QA/QC untuk memastikan data geoteknik, uji laboratorium, dan struktur geologi akurat sebagai dasar desain yang tepat. Memahami proses desain dari lereng tunggal (bench), inter-ramp, hingga keseluruhan, dengan mempertimbangkan mekanisme longsoran, distribusi properti material, dan tekanan air pori. Menganalisis performa lereng menggunakan nilai Faktor Keamanan Statis dan Dinamis serta menghitung probabilitas longsoran untuk mendukung mitigasi risiko di lapangan. MATERI TRAINING Modul 1: Quality Control pada Data Penyelidikan Geoteknik QA/QC data pengukuran airtanah QA/QC hasil uji mekanika tanah dan batuan QA/QC data massa batuan dan struktur geologi Modul 2: Proses Desain Lereng Tunggal...